Generasi Z atau iGeneration merupakan peralihan dari generasi Y ketika mulai berkembangnya teknologi. Itulah yang menjadikan radang untuk anak-anak yang lahir di tahun 1996-2009 menjadi penggemar teknologi, berjejaring secara global, open minded, berbudaya serba instan, dan kurang peka terhadap esensi privat. Sebagai kelompok yang banyak terpapar internet, generasi Z tidak sungkan membagikan untaian kehidupannya di media sosial. Intensitas penggunaan media sosial dapat menggiring kemampuan berpikir global dari pemangku gelar gen Z untuk berkomunikasi dengan semua orang di belahan dunia.
Kepemimpinan bukanlah tema yang baru untuk generasi Z. Jika ditanya soal kepemimpinan, generasi Z sudah dipastikan bisa menjabarkan teori dari kepemimpinan karena generasi Z memiliki kemampuan eksplorasi informasi melalui internet. Akan tetapi, esensi dari konsep kepemimpinan itulah yang perlu diimplementasikan dalam kehidupannya. Agar anak di usia mereka menjadi lebih bijak dan lebih cerdas dalam menggali serta mengelola potensi diri.
Bagaimana esensi kepemimpinan bisa diterapkan dalam kehidupan generasi Z, khususnya para santri SMAIA 24? Itu merupakah hal yang mudah. SMAIA 24 Boarding School memiliki program LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Santri) yang berbeda dari program di sekolah lainnya. Kegiatan LDKS menitikberatkan bahwa kepemimpinan sejatinya sudah dimiliki oleh semua santri tetapi apakah potensi tersebut sudah dieksplor dengan baik? Apakah sudah sesuai dengan karakter globalisasi di generasi mereka? Jika diperhatikan kembali dari berbagai media maupun through word of mouth, selain kemampuan pengelolaan yang baik, pembuat keputusan, visioner, percaya diri, pandai berkomunikasi, kreatif dan inovatif, dan bertanggung jawab, ada satu poin yang belum tertanam dengan utuh dari proses kepemimpinan, yaitu Adab. Pogram LDKS perlu menanamkan adab dalam pondasi kepemimpinan.
Penanaman adab menjadi potret kegiatan LDKS SMAIA 24 Boarding School. Dengan adab, calon-calon pemimpin muda akan lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi, memberikan pengaruh positif melalui teknologi, pembuat keputusan atas dasar Al Quran dan Hadits, menjadikan segala urusan menjadi nilai ibadah di mata Allah SWT. Tidak perlu mencari tokoh nun jauh di sana, menjadikan Rasulullah Saw sebagai suri tauladan dalam hidup merupakan contoh terbaik yang digambarkan dalam kegiatan LDKS di SMAIA 24 Boarding School. Sifat shidiq, fathanan, amanah, dan tabligh akan menjadi bias jika tidak ditanami di usia mereka saat ini.
LDKS kali ini, selain di SMA Islam Al Azhar 24 Boarding School sebagai lokasi untuk penyampaian materi-materi Leadership dan keorganisasian, juga bertempat di Wisata Alam Pangsalatan, Cibodas. Tempat yang sangat koheren dengan tujuan kegiatan. Antusiasme para santri yang tertuang dalam jajaran bingkai foto menjadikan kita sebagai pembaca terbawa alunan semangat calon para pemimpin rabbani yang akan datang.