Dalam proses pembelajaran, banyak sekali metode pembelajaran yang dapat di aplikasikan. Ketika penggunaan metode pembelajaran yang dilakukan hanya itu-itu saja dan bersifat pasif hal ini akan berdampak besar terhadap tumbuh-kembang kecerdasan murid.
Diantaranya murid-murid tidak bisa bertahan hidup di dunia luar yang terus berkembang perubahannya.
Apalagi saat ini banyak permasalahan kompleks yang tak hanya memerlukan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung saja. Namun juga dibutuhkan kemampuan yang wajib dimiliki di abad ini.
Di abad 21, kemampuan yang wajib dikuasai diantaranya kemampuan bertanggung jawab, kemampuan berpikir kritis, dan kreatif, kemampuan merencanakan suatu hal, kemampuan komunikasi yang kuat, kemampuan pemahaman lintas budaya, dan kemampuan mengetahui cara dan kapan menggunakan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan.
Dengan dasar demikian, sehingga guru harus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya.
Di tengah era globalisasi yang pesat ini, ada jenis metode pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pusat sebagai pusat kegiatan agar dapatmenghasilkan suatu produk di akhir pembelajaran.
Metode ini sering disebut sebagai Project Based Learning (PjBL) atau lebih dikenal dengan sebutan pembelajaran berbasis projek.
Pembelajaran berbasis projek atau Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan belajar yang menjadikan murid sebagai pusat pembelajaran.
Metode ini juga menitikberatkan proses untuk memiliki hasil akhir berupa produk atau layanan, dimana hal ini tergantung permasalahan apa yang diberikan.
Sehingga murid diberikan kebebasan untuk menentukan aktivitas belajarnya sendiri hingga menciptakan hasi berupa sebuah produk.
Metode ini sangat dipengaruhi oleh keaktifan murid di kelas. Sehingga murid akan terlibat dalam merancang, mengembangkan, dan menciptakan solusi untuk menjawab permasalahan yang diberikan.
Baru-baru ini SMA Islam Al Azhar 24 Boarding School melakukan kegiatan Outing Class (OC), dan Travelling Research (TR) ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Objek yang dikunjungi yaitu Kampung Naga dan Gunung Galunggung. Dari dua objek tersebut murid-murid SMA Islam Al Azhar 24 Boarding School dapat mengaplikasikan wawasan ilmu pengetahuan dengan menganalisis dan mempraktikan penelitian di luar kelas.
Dari kegiatan ini sehingga dapat mendorong murid-murid untuk mencari informasi, menganalisis, dan bahkan dapat menyimpulkan dan membuat solusi.
Melalui kegiatan projek sebagai pelaksanaan program unggulan sekolah yaitu pelaksanaan kegiatan OC dan TR ini Murid-murid dapat menginvestigasi tentang fenomena alam, masalah sosial, atau topik akademis lain yang relevan dari objek yang dikunjungi. Dengan kegiatan akhir tersusun ragam produk karya ilmiah sebagai hasil penelitian di lapangan.
Ketika proses belajar dengan memasukan permasalahan di dunia nyata melalui pendekatan PjBL, murid-murid SMA Islam Al Azhar 24 terdorong menjadi murid yang bernalar kritis, mandiri, gotongroyong dan pembelajar.
Sehingga PjBL bukan hanya sebuah cara untuk belajar, namun juga sebagai model untuk mengajarkan cara bekerja sama.
Dari kegiatan OC dan TR yang dikemas dengan PjBL Guru dapat berkomunikasi hingga bertukar pikiran dengan rekan guru yang lain, serta berkomunikasi dengan orangtua atau wali murid.
Sehingga dapat meruntuhkan berbagai hambatan-hambatan yang tidak terlihat seperti ketakutan untuk memulai sesuatu yang baru, hingga adanya bayangan sekat batas yang tidak terlihat di kelas.
Secara ringkas, manfaat dari penerapan PjBL adalah memberikan hasil asesmen yang otentik, hasil evaluasi perkembangan tiap murid di kelas, hingga melatih sikap pro aktif murid dalam memecahkan suatu masalah.
***